Minggu, 24 November 2013
Kuliah Umum Aburizal Bakrie at Institut
Teknologi Indonesia : Tantangan Pendidikan Tinggi Dimasa Depan (Rabu, 20
November 2013)
Bapak Aburizal Bakrie selaku ketua
harian ITI dan sekaligus calon presiden Indonesia pada tanggal 20 November 2013
berkunjung ke INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA (ITI) sebungan dengan acara
dienatali dan beliau pun menyampaikan kuliah umum untuk mahasiswa ITI. kuliah tersebut
bertemakan "Tantangan Pendidikan Tinggi Dimasa Depan"
Berikut isi kuliah umum dari bapak Aburizal Bakrie :
Berikut isi kuliah umum dari bapak Aburizal Bakrie :
Beliau mengatakan untuk membangun Indonesia menjadi negara maju, diperlukan banyak pengusaha berbasis teknologi atau nama kerennya teknopreneur. Menurut ARB, sapaan Bpk,Aburizal Bakrie, Indonesia memiliki potensi untuk mencetak pengusaha yang menguasai industri teknologi.
"Kita mampu menjadi bangsa yang berteknologi . Bahkan membuat pesawat terbang saja mampu. Namun sudah lama kita melupakan asupan teknologi pada pembangunan nasional," kata ARB
Dan ia mengatakan, Indonesia tidak boleh terlena hanya mengandalkan dari sumber daya alam saja. Pendalaman di sektor teknologi juga harus dibangun kembali. "Karena itu kita harus banyak mencetak teknopreneur. Teknopreneur, ini mereka yang punya dasar teknologi untuk jadi enterpreneur," .
Menurut ARB, Indonesia bisa mencontoh India yang sukses di bidang ini. Bahkan ekspor software india nilainya melebihi ekspor migas. "Soal teknologi ini selama ini kita cuma memproduksi bahan mentah. Kalau India sudah bisa ekspor otak. Kita harus bisa juga seperti India. Kita pasti bisa. Kita bukan bangsa kuli, kita bangsa besar."
ARB optimistis, dengan banyak teknopreneur maka pertumbuhan ekonomi akan tinggi. Tapi bukan tingginya pertumbuhan bukan hanya dikuasai beberapa orang saja, karena akan banyak pengusaha. "Teknopreneur bukan hanya orang yang bisa bikin teknologi saja, tapi juga bisa memasarkannya," katanya.
Dan sama halnya itu Rektor ITI Dr. Isnuwardianto mengatakan, kampusnya yang didirikan sejak 1984 bertekad mencetak banyak teknopreneur. Terutama sejak restrukturisasi pada 2007.
Bpk.Isnuwardianto mengatakan kampusnya juga handal dalam penelitian. Ini terbukti dengan posisi kampusnya yang jadi urutan ke-3 dari 300an perguruan tinggi swasta dalam perolehan hibah penelitian.
Bpk isnuwardianto juga memberi tahu kepada para tamu yang hadir
bahwa Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia juga juara 1, 2, dan harapan 1
pada kompetisi teknopreneurship secara nasional,".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar